Asal Muasal Tompu
Kata Tompu berasal dari kata
potompu nubengga. Artinya tempat berkubangnya Kerbau. Menurut kisah para tetua
adat, Tompu diciptakan oleh Tupu A’ta (Maha Kuasa). Konon, pada suatu senja
Maha Kuasa menurunkan segenggam tanah (Tana Sanggamu) dan seekor Ayam (Manu
Samba) di Gunung Kalinju. Tanah Sanggamu melebar menjadi sebidang tanah dan di
atasnya Manu Samba mengais-ngaiskan cakarnya. Bekas cakaran tersebut menyebar
ke segala penjuru menjadi beragam tanaman diantaranya pohon Peliu, Lampeuju,
Lambuangi, Ganaga dan Lanjo.
Tupu A’ta kemudian menjelma
menjadi Nebete. Kelak Nebete inilah yang menjadi leluhur Orang Tompu atau Etnis
Kaili yang selanjutnya mengatur pemberlakuaan aturan- aturan adat bagi Orang
Tompu yang kemudian dipergunakan dari generasi ke generasi.
Manusia pertama ini, selanjutnya
menurunkan generasi berikutnya yang tersebar dan mendiami wilayah Boya Kalinju,
Boya Bulili, Boya Bolovatu, Boya Lante, Boya Sidima, Boya Kambilo, Boya
Lumbuoge, dan Boya Tanamenggila. Singkatnya, Orang Tompu ini merupakan leluhur
dari Etnis To Po Ledo yang mendiami sebagian besar Lembah Palu.
Saat ini, Ngata (Desa) Tompu
merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Donggala
Propinsi Sulawesi Tengah. Lokasi ini berjarak 10 km. dari Ibu Kota Kecamatan
dan kurang lebih 50 km. dari Ibu Kota Kabupaten Donggala dan hanya 15 km. dari
Kota Palu. Namun meski hanya sepenggal dari Palu, lokasi ini masih terisolir
karena akses jalan menuju lokasi tersebut masih berupa jalan setapak yang
lebarnya hanya 1,5 m. dengan jenis tanah liat yang licin dan lengket.
Artikel ini termuat dalam buku
Catatan Dari Desa Tentang Desa, bisa dibaca dan diunduh di sini
0 comment:
Posting Komentar