Rabu, 24 Juli 2024

Sejarah Singkat Masyarakat Adat SIDOLE

Silahkan bagikan :
۞ Ψ§Ω„Ψ³َّΩ€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω„Ψ§َΩ…ُ ΨΉَΩ„َيْΩ€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€ΩƒُΩ…ْ وَΨ±َΨ­ْΩ…َΩ€Ω€Ψ©ُ Ψ§Ω„Ω„Ω€Ω€Ω€Ω€Ω‡ِ وَΨ¨َΨ±َΩƒَΨ§ΨͺُΩ€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω‡ُ ۞
۞ Ψ¨Ψ³Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω… Ψ§Ω„Ω„ّΩ€Ω€Ω€Ω‡ Ψ§Ω„Ψ±ّΨ­Ω…ٰΩ† Ψ§Ω„Ψ±ّΨ­ΩŠΩ€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω… ۞
-----------------------------------------------------------------------

 

Sejarah Singkat Masyarakat adat SIDOLE

Dituturkan, dahulu kala hiduplah sepasang suami istri bernama Linduala (Genangan Air Kuasa Tuhan) dan Tandilino (Jemputan Siang). Keduanya dipercaya sebagai leluhur orang-orang Sidole hari ini. Pasangan tersebut memiliki tujuh anak yaitu:

1. Remeinta (perempuan) artinya keterangan yang jelas

2. Asalemo (laki-laki) kebersamaan

3. Intarame (perempuan) artinya jelas terang

4. Mulajadi (laki-laki) pertama ada

5. Mulahu (laki-laki) artinya mulai kerja

6. Indalara (perempuan) artinya baik hati

7. Mogundu (laki-laki) harum

Dari pasangan dan keturunannya itulah berkembanglah masyarakat adat Sidole. Kata Sidole sendiri diambil dari nama pohon kayu yang ada di wilayah adat yang sering disebut dengan Toriomog.

 

Remeinta dan Intarame mendapat jodoh dari Suku Mandar dan Suku Bugis sehingga mereka mengikuti suami mereka hidup di kampung halamannya. Adapun Lasalemo, Mulajadi, dan Mulahu pergi merantau ke pantai barat, tanah bugis, dan sebagainya sehingga munculah somba ri goa (rumah dalam goa) mangkao ri bone 9 raja di bone pajung ri luwu sompa raja tana kaili.

 

Indalara dan Mangundu menetap tinggal di kampungnya dan menikah dengan nuru sakit maga dengan mengunakan adat kayori yang berasal dari keturunan indolara serta ditambah dengan keturunan saudara-saudara mereka pulang dari merantau di negeri orang sampai ke kampung halamannya.

 

Pada sekitar tahun 1695 nama sebutan toriomog diganti oleh Belanda menjadi “Torilore” yang artinya “orang bodoh.” Dituturkan sekitar tahun 1928, masyarakat adat Toriomog Sidole yang saat itu berlokasi di Nabaliang dipindahkan oleh Belanda untuk berkumpul di lokasi yang disebut Kinta Koso yang saat itu belum berpenghuni. Pada saat penjajahan Jepang, Pendidikan mulai masuk dan wilayah adat saat itu disebut sebagai “kampoeng”. Pada sekitar tahun 1975 wilayah kampung itu berubah lagi menjadi desa sehingga menjadi Desa Sidole. Seiring perkembangan zaman, wilayah Desa Sidole mekar menjadi Desa Tombi dan Desa Tanampedagi di tahun 2007. Pada tahun 2011 Desa Sidole kembali mekar menjadi Desa Sidole Brat dan Desa Aloo. Pada tahun 2013, terjadi pemekaran lagi menjadi Desa Sidole Timur dan Desa Pangku.

Kodisi wilayah masyarakt adat Komunitas Sidole saat ini, telah terjadi perselisihan antara masyarakat Desa Ampibabo dengan masyarakat Desa Sidole. Karena masyarakat Desa Ampibabo mengklaim bahwa lokasi pegunungan yang tepat berada di atas Desa Sidole adalah milik masyarakat Ampibabo yang akan dijadikan lahan perkebunan Porang. Saat ini telah dilakukan sosialisasi oleh pihak perusahaan porang. Selain itu wilayah adat Sidole tepatnya di Desa Alo,o akan dijadikan lokasi tambang emas. Saat ini telah di lakukan sosialisasi oleh perusahaan pengelola tambang dan bahkan sampai dengan tawar menawar harga lahan perkebunan. Respon masyarakat terkait dengan hal tersebut kemudian melakukan pertemuan yang juga melibatkan pemuda untuk melakukan penolakan terhadap rencana pembukaan lahan tambang di Desa Aloo.


Batas Wilayah

Batas Barat         • Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Saloya Kec. Sindue, Kab. Donggala.

Batas Selatan     • Sebelah Selatan dengan Desa Tolole Kec. Ampibabo, Kab. Parigi Moutong, Tanda batasnya: Rawa (lano).

Batas Timur        • Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Toga Kecamatan Ampibabo Kab. Parigi Moutong Tanda batasnya: (kasaenda, pangi) yang berbatas alam dengan lano (rawah) dan paruja (persawahan). Desa Paranggi (Pangi, Taipang Mango, Ogo Tai) yang berbatas alam dengan lano (rawa), pohon Mangga, dan Sungai.

Batas Utara         • Sebelah Utara dengan Desa Buranga Kecamatan Ampibabo Kabupaten Parigi Moutong Tanda batasnya: Buyul Sivulu Tongo, Buyul Sijongin (Ogo Binangkal/Sungai Binangkal)


Sumber : DISINI

۞ Ψ§Ω„Ψ­Ω…Ψ― Ω„Ω„Ω‡ Ψ±Ψ¨ّ Ψ§Ω„ΨΉٰΩ„Ω…ΩŠΩ† ۞

-----------------------------------------------------------------------

0 comment:

Posting Komentar

۞ PETA LOKASI Rumahku ۞
۞ MEDIA - SOSIAL ۞