Sejarah Desa
Penamaan Desa Beka berasal dari
mitos yang menjadi kepercayaan masyarakat Desa Beka pada umumnya yang
diceritakan secara turun-temurun dari generasi ke generasi, bahwa di jaman
dahulu pernah terjadi peristiwa yang akan dideskripsikan secara singkat sebagai
berikut:
Desa Beka yang dahulunya bernama
Valiri berasal dari kata Nevalirisi. Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia
berarti “jadi di sini” hal tersebut disebabkan oleh kepercayaan masyarakat
setempat yang meyakini bahwa segala permasalahan yang terjadi akan mendapatkan
penyelesaian yang baik jika permasalahan tersebut dimusyawarahkan di Valiri,
atau dengan kata lain secara sederhana bahwa penyelesaian segala permasalahan
akan jadi disini atau “ nevalirisi” demikianlah tempat tersebut dikenal dengan
nama Valiri.
Pada masa-masa berikutnya terjadi
suatu peristiwa yang menggemparkan masyarakat Valiri, namun dalam tulisan ini
terdapat dua versi yang berkembang dimasyarakat saat ini yang menceritakan
kejadian tersebut, adapun dua versi tersebut akan dipaparkan berikut ini:
1. Versi Pertama
Dalam Versi ini dikatakan bahwa
di jaman dahulu terdapat sebuah kejadian yang terjadi di wilayah Valiri yaitu
ditemukannya seorang bayi, ada yang mengatakan bayi perempuan dan ada pula yang
mengatakan bayi laki-laki. Namun yang menjadi substansi dari peristiwa ini
adalah ditemukannya seorang anak manusia dari belahan Bambu, dari peristiwa
inilah menjadi cikal bakal perubahan nama dari Valiri menjadi Desa Beka secara
defenitif.
2. Versi Kedua
Menurut Versi ini bahwa dahulunya
di Wilayah Valiri terjadi peristiwa yang sama dengan Versi pertama, namun
perbedaannya adalah bahwa anak tersebut ditemukan di bagian Batu. Batu ini
dikenal dengan nama Vatu Motoe yang hingga saat cerita ini disusun, batu
tersebut masih ada dan menjadi salah satu situs sejarah di Desa Beka sehingga
sebagian besar masyarakat mempercayai Versi ini sebagai awal perubahan nama
desa, dari Valiri menjadi Desa Beka
Dalam rekam sejarah kepemimpinan
yang ada di wilyah desa ini bisa setelah diketahui perubahan wilayah Valiri
ditetapkan sebagai Desa, berikut akan disajikan daftar Kepala Desa yang dapat
diketahui melalui wawancara dan dokumen tertulis yang dapat dilakukan dalam
penelusuran sejarah kepemimpinan yang ada di Desa Beka.
Sumber : DISINI
Sumber lain : ....
Desa Beka yang dimana sebelum ditetapkan menjadi wilayahh Desa Beka,
wilayahh tersebut disebut Valiri oleh Orang Tua dulu semaking berkembangnya
zaman masyarakat dan tokoh-tokoh yang ada di wilayah Valiri bermusyawarah
menetapkan wilayahh tersebut menjadi sebuah desa yang disebut Desa Beka. Nama
Beka diambil sebab menurut orang tua dulu di temukan seorang bayi Laki-Laki di
sebuah batu yang terbelah atau orang sebut (Vatu Motoe) .
Masyarakat Desa Beka dulunya itu adalah wilayah Valiri
yang dihuni oleh masyarakat Lando. Kedatangan mereka ke wilayah itu tujuan
pertamanya yaitu adalah berburu rusah. Mereka membangun pondok- pondok di
wilayah tersebut. Mereka menamakan wilayah tersebut sebagai Valiri dikarenakan
banyak peristiwa yang mereka selesaikan di wilayah tersebut seperti
penyelesaian masalah dari wilayahwilayah kecil yang berada di wilayah valiri
sendiri. Permukiman masyarak Lando petama di wilayah Valiri lalu terletak
dibagian pertengahan kampung, lokasi permukiman pertama itu berdekatan dengan
hutan Ranjuri.Masyarakat Desa Beka, sangat mempercayai bahwa sejarah peralihan
nama wilayah Valiri diganti menjadi sebuah desa dikarenakan terjadi kejadian
yang sangat luarbiasa (gempah) bumi yang sangat dasyat, akibat gempah bumi yang
sangat dasyat tadi itu mengakibatkan batu besar yang berada di sebelah barat
permukiman Desa Beka terbelah, disitulah seorang kakek menemukan seorang anak
baiy laki-laki, anak baiy laki-laki itu ditemukan diatas batu besar yang
terbelah. pada tahun 1921 wilayah Valiri resmi menjadi sebuah Desa dan di
kepalai oleh kepala Desa pertama yang bernama Borogo. Terjadinya dinamika
kulutral yang terjadi di Desa Beka yang mana dapat di lihat pada tradisi
Nogane-gane (pemberi sesajen) yang mana di lakukan ketika terjadinya bencana
alam dan tradisi pengobatanBalia yang kini telah tergerus zaman. Terdapat pula
peninggalan masyarakat Valiri yang masih ada saat ini dapat kita temukan di
Desa Beka yaitu Bantaya dan Vatu Motoe (Batu Besar) yang terbelah dan menjadi
sejarah awal mulanya terbentuknya Desa Beka.
Sumber : DISINI
0 comment:
Posting Komentar