Sejarah Desa POI
Sebelum zaman kemerdekaan dahulu
dikenal Kampung Poi, Kampung ini pernah pertama kali untuk menjalankan roda
pemerintahan selama beberpa tahun yang silam dijalankan oleh tokoh masyarakat
Kampung Poi.
Tertulis atau terdengar cerita
daerah pedsaan yang subu tumbuh-tumbuhan yang hijau diatas tanah yang datar dan
pegungungan ditumbuhi oleh banyak pohon-pohon asam besar (punam poi) dan
semak-semak yang masih lebat. Hiduplah skelompok masyarakt rukun dan panai.
Meskipun penduduk-penduduk dalam
kehidupan primitive Kampung Poi orang sudah kenal menyebutnya Kampung Poi jarng
pendududknya dengan demikian pada saat itu masyarakat bebas membuka lahan
pertanian perkebunan dan perladangan yang seluas-luasnya.
Telebih dahulu masyarakat Kampung
Poi untuk menentukan hari-hari yang baik untuk penanaman padi maupun penanaman
perkebunan.
Kampung Poi lama-kelamaan menjadi
ramai dengan adanya pendataan yang ingin menetapan dan tinggal diwilayah itu
untuk mencari kehidupan atau nafkah hidup. Kampung Poi sudah dikenal dikalangan
penduduk atau desa sekitar atau bahkan terdengar keluar daerah diwilayah
kabupaten.
Setelah pembenahan nama
administrasi nama desa, maka Kampung Poi dilebur dan ganti nama desa Balongga
dan ditetapkan sebagai dusun III dan dusun IV Po. Hal ni berlangsung sekian
lama hingga timbul ide atau praksa tokoh- tokoh masyarakat, okoh agama took
adat , tokoh pemuda dan tokoh wanita untuk mengadakan pemekaran desa Balongga
untuk dibentuk desa baru yaitu desa Poi.
Dan perlu diketahui bersama bahwa
berdasarkan surat keputusan perda kabupaten Donggal No.31 tahun 2007 tentang
pembentukan Desa Poi Kecamatan Dolo Selatan KKabupaten donggala, bahwa desa Poi
menjadi desa definitive dan sekaligus melantik pejabat kepala Desa Poi pertama
kali yaitu Bapak ALINURDIN S.SOS dan diresmikan pad hari SENIN PADA TANGGAL 31
DESEMBER 2007 oleh bapak Bupati Donggala DRS. Hi. HABI PONULELE MM.
Adapun Desa Poi diambil dari asal
kata bahasa Kaili dalam bahasa Indonesia yang berarti pohon asam, yang
kebetulan banyak tumbuh dillereng-lereng gunung dan sekitar pekarangan rumah
pendudu sehingga diberi nama Desa Poi.
Tentunya kita semua mengetahui
bbersama bahwa buah asam atau fuampoi merupakan salah satu bahan penyedap rasa
masaan sayur kaledo, sayur uvempoi, dan ramuan obat tradisional khususnya
dilembah kabupaten sigi dan kabupaten Donggala.
Letak dan
Luas Desa Poi
Desa Poi terletak pada wilayah
administrasi Kecamatan Dolo Selatan, dengan luas wilayah 175,5 Ha. dan secara
administratif terbagi dalam 3 (tiga) Dusun serta memiliki batas – batas desa
sebagai berikut :
Sebelah Utara : Berbatasan
dengan Desa Balongga
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Pegunungan Desa
Palintuma
Sebelah Timur : Berbatasan
dengan Sungai Palu/Kecamtan Tanamblava
Sebelah Selatan : Berbatasan
dengan Desa Pulu.
Sumber : DISINI
0 comment:
Posting Komentar