Minggu, 18 Mei 2025

Sejarah Desa TONGOA

Silahkan bagikan :
۞ Ψ§Ω„Ψ³َّΩ€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω„Ψ§َΩ…ُ ΨΉَΩ„َيْΩ€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€ΩƒُΩ…ْ وَΨ±َΨ­ْΩ…َΩ€Ω€Ψ©ُ Ψ§Ω„Ω„Ω€Ω€Ω€Ω€Ω‡ِ وَΨ¨َΨ±َΩƒَΨ§ΨͺُΩ€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω‡ُ ۞
۞ Ψ¨Ψ³Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω… Ψ§Ω„Ω„ّΩ€Ω€Ω€Ω‡ Ψ§Ω„Ψ±ّΨ­Ω…ٰΩ† Ψ§Ω„Ψ±ّΨ­ΩŠΩ€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω… ۞
-----------------------------------------------------------------------

 

Sebelum berkembang menjadi desa, Tongoa mulanya hanya merupakan hamparan hutan yang luas dengan tanah yang subur. Hutan Tongoa pada waktu itu masih dijejali oleh kayu-kayu besar yang berdiameter satu sampai dua meter. Binatang liar pun masih berkeliaran seperti Rusa, Babi Hutan, Monyet, dan juga burung-burung yang beraneka ragam seperti burung Alo, burung Maleo, Kelelawar dan masih banyak jenis burung-burung lainnya.

 

Wilayah Tongoa secara administratif masuk ke dalam Kecamatan Palolo Sulawesi Tengah. Secara geografis Tongoa dilingkari oleh pegunungan yang menghimpit satu gunung yang diberi nama Gunung Nokilalaki. Gunung ini adalah gunung yang tertinggi di Sulawesi Tengah. Di tengah-tengah wilayah Tongoa mengalir dua aliran sungai yakni Sungai Tongoa yang berhulu di lembah Tongoa lalu bermuara di Tongoa dan berikutnya adalah Sungai Sopu yang berada di sebelah Barat Sungai Tongoa berhulu di Kabupaten Poso Kecamatan Lore Utara Desa Sidoa. Jarak antara kedua sungai ini kurang lebih 300 meter.

 

Hutan Tongoa sejak dulu menjadi jalan setapak penghubung bagi orang-orang dari Kabupaten Poso menuju Palu. Namun, pada akhirnya Lembah Tongoa yang subur itu menjadi tempat hunian bagi banyak kelompok masyarakat.

 

Pada tahun 1969, Orang Mainusi I mulai berdatangan untuk merintis lokasi perkebunan. Kedatangan mereka merupakan inisiatif sendiri dan bukan bagian dari Proyek Transmigrasi atau Proyek Pemukiman Kembali Masyarakat Suku Terasing yang dipromosikan oleh Dinas Sosial dan Dinas Kehutanan. Namun inisiatif tersebut membuka mata komunitas lainnya. Maka pada tahun 1970 penduduk Desa Mainusi I berdatangan beramai-ramai di bawah pimpinan masing-masing kelompok, diantaranya adalah kelompok Orang Behoa dan juga Kelompok Orang Toraja. Kelompok Orang Behoa yang dipimpin oleh Pantoboya Topa Bibo dari Mainusi I ditempatkan di wilayah Malewuko. Sedangkan kelompok Behoa yang dipimpin Masehi Dowiwi ditempatkan di wilayah Salungkema. Selanjutnya, kelompok orang-orang Toraja mengambil tempat di wilayah dataran rendah Tongoa. Di antara kelompok-kelompok itu ada pula kelompok orang-orang Bugis Soppeng yang dipimpin Haji Sandra dari Desa Sidondo.

 

Tulisan ini adalah bagian dari Buku Dari Desa Ke Desa yang diterbitkan oleh Perkumpulan Bantaya dan Yayasan Kemala.

 

Selengkapnya bisa dibaca OtonomiDesa: Kelembagaan Pemerintahan Desa dan Pembaharuan Agraria


۞ Ψ§Ω„Ψ­Ω…Ψ― Ω„Ω„Ω‡ Ψ±Ψ¨ّ Ψ§Ω„ΨΉٰΩ„Ω…ΩŠΩ† ۞

-----------------------------------------------------------------------

0 comment:

Posting Komentar

۞ PETA LOKASI Rumahku ۞
۞ MEDIA - SOSIAL ۞