SEJARAH SINGKAT DESA LORU
Desa loru akan diuraikan sebagaimana studi-studi antropologi pada bagian uraian singkat tentang sejarah masyarakat sudah sebagai masyarakat teroganisir. Desa loru yang menjadi lokasi penelitian sebelumnya merupakan desa tertua dari desa-desa yang ada dikabupaten sigi. Desa loru menurut sejarah sudah ada kurang lebih 300 tahun yang lalu, Desa loru pertama dihuni oleh orang-orang dari gunung tompu, bbulili, bolovatu, kalinjo, dan lando. Banyak pendapat mengatakan nama loru berasal dari jenis kayu yang tumbuh di desa loru yang bernama kayu loru, tetapi yang sebenarnya nama loru ini berasal dari bahasa ledo asli yaitu natantoru ( Kotor).
Pada waktu itu masyarakat yang berasal dari pengunungan itu belum mengenal kebersihan, merekapun belum bisa membaca, pakaiannya saja masih menggunakan kulit kayu, daun-daun dan kulit bintang. Mereka juga nelum mengenal agama, juga pendidikan dan terutama masalah kebersihan masyarakat loru belum mementingkannya, seperti membersihkan tubuh (mandi) biasanya satu sampai dua bulan sekali mandi. Maka berdasarkan peristiwa tersebut, maka masyarakat yang tinggal di wilayah itu sepakat memberi nama loru artinya manusia itu danaloru pakaingguna.
Adapun yang menjabat sebagai pemimpin pertama kali adalah Tadulako yang bernama Tumbulangi yang bertugas memimpin, mengatur serta membentuk Pemerintahan dan digantikan oleh Palrante, ia menjabat sebagai Kepala Kampung selama 20 Tahun pada zaman kerajaan dan penjajahan belanda kemudian dlanjutkan oleh ;
Manu, Thoma Siti Ruyu Pilantina Suhuri, Lara Wasa (1926-1942), Tanggia (1942-1968), Sarma Dana (1968-1971), Lakapa (1971-1973), Tanggia (1973-1977), Hamdi (1977-1984), Lakapa (1984-1991), Nasar (1991-1998), Hamsu (1998-2001), Irsan (2001-2002), Hamsu (2002-2008), Kadir (2008-2014) , Syahrin Maradjati (2015-2020) dan Agus Prianto,S.Sy,2023- sampai sekarang).
Agama yang dianut yaitu mayoritas agama islam yang berjumlah 2.434 orang, kristen protestan berjumlah 153 orang dan agama hindu berjumlah 14 orang. Adapun sarana atau rumah adat yang dimiliki Desa Loru adalah Sou Eo (yang dikenal dengan sebutan rumah matahari) yang ssetiap bagian bangunannya memiliki makna dan fungsi yang berbeda. Funsi Rumah Adat Sou Eo adalah :
1. Tempat berkumpul para Tua Adat untuk membicarakan pembangunan
2. Tempat untuk membicarakan kegiatan adat tanah kaili, dan
3. Tempat untuk menegakkan hukum adat bagi mereka yang melanggar hukum adat.
Demikian sejarah singkat desa ini kami buat dengan benar digunakan sebagaimana perlunya.
Sumber : DISINI
0 comment:
Posting Komentar