Jumat, 02 Mei 2025

Sejarah Desa SIBOWI

Silahkan bagikan :
۞ السَّــــــلاَمُ عَلَيْــــــكُمْ وَرَحْمَــةُ اللــــهِ وَبَرَكَاتُــــــــــهُ ۞
۞ بســـــــــــــم اللّـــه الرّحمٰن الرّحيـــــــــــــم ۞
-----------------------------------------------------------------------

 


TO SILONGA 
(Sejarah Singkat Desa Sibowi)

1. Asal Usul Masyarakat Desa Sibowi

          Ada satu rumpun pada zaman dahulu hidup dan bermukim mengasingkan diri dari kehidupan masyarakat  adat  Kaili (ADA-NTO-HIGI) yang bermukim di suatu tempat diatas pegunungan sebelah timur desa Sibowi. Rumpun keluarga ini mendiami tempat tersebut pada tahun 1706, yang dipelopori oleh pemimpin rumpun keluarga besar bernama TIROLEMBA yang mendapat julukan TOTUANTINA/TOTUANGATA, yang artinya orang yang diangkat atau dikukuhkan dan dituakan oleh rumpun keluarga besar sebagai pengatur dan pemangku adat yang dihormati, di segani, dan di senangi.

          Mereka mengasingkan diri disebabkan karena perbedaan paham, pendapat, dan pandangan tentang kehidupan dalam tatanan adat istiadat, budaya serta kebiasaan dalam hidup dan kehidupan bermasyarakat, khususnya masyarakat Adat Kaili  (Ada-Nto-Higi).  Rumpun keluarga tersebut mempunyai semangat yang tinggi mereka memiliki jiwa kesatria, maka mereka lebih memilih untuk berpisah dari rumpun masyarakat adatKaili Sigi (Ada-Nto-Higi) mengembara dan mengasingkan diri mencari tempat tinggal serta menyebar kemana-mana.  Dalam pengembaraan itu mereke menemukan suatu tempat lembah lereng pegunungan disebelahTimur di wilayah Desa Sibowi.

          Disaat itu TIROLEMBA selaku TOTUANTINA/TOTUANGATA mulai mengatur dan menata sebuah pemukiman, mereka juga menata bentuk adat istiadat yang dalam bahasa kaili Ija disebut MOMPAHILONGA sehingga pemukiman tersebut mereka abadikan menjadi sebuah namarumpun keluarga besar mereka, yang diberi nama HILONGA atau TO-HGI-LONGA/TOPOMPAHILONGA yang dalam pengertiannya orang yang mengatur, menata membentuk adat istiadat budaya serta kebiasaan masyarakat untuk keselamatan semua manusia dalam alam lingkungan. Mereka menemukan jati diri mereka menjadi  TO-KAILI-TOHILONGA, dan mereka memiliki kesamaan-kesamaan adat istiadat, budaya serta kebiasaan dan bahasa dengan masyarakat Kaili Sigi (TO-KAILI-TOHINGI). Lembah Hi-Longa atau Si-Longa tepatnya berada di wilayah desa Baku-Bakulu (Dulu kecamatan Biromaru) sekarang sudah menjadi Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi.


2. Arti dari Desa Sibowi (Hibowi)

          Sebagaimana telah dikisahkan pada bagian terdahulu bahwa sekitar tahun 1768, mala petaka serta kutukan dari mahakuasa menimpa kehidupandan penghidupan manusia To-Kaili Ija (To-Hilonga) pada saat itu, sehingga oleh TOTUANTINA TIROLEMBA melakukan musyawarah (HITOMU) bersama para pengikutnya sesuai budaya dan tradisi yang dianutnya, maka acara ritual pun dilakukan untuk meminta petunjuk dari Yang Maha Kuasa melalui bisikan suara gaib roh-roh leluhur yang di panggil, sehingga diambillah suatu keputusan (HINTIVU) bahwa nama pemukiman yang mereka tempati diberi nama HIBOWI atau sekarang dikenal dengan Desa Sibowi. Pengertian Hibowi atau Sibowi sebagai berikut :

 

a.       Hi artinya Hintivu atau kesepakatan.

b.      Bo artinya Bolovia atau memohon petunjuk.

c.       Vi adalah akhiran untuk penekanan kata bahasa Ija untuk mempercepat proses sesuatu tercapai.

          HI-BO-WI berdasarkan petunjuk yang dimohon melalui roh-roh leluhur pada saat itu di ibaratkan tanaman/rumput, padi, jagung yang berubah bentuk menjadi jenis rumput ilalang (alang-alang) atau dalam bahasa Kaili Ija (To-Hilonga) Jaana. Sehingga dalam penekanannya (VI) berarti sesuatu berubah atau tercapai.

          Tanaman inilah diputuskan melalui suatu petunjuk di mohon kepada Yang Maha Kuasa merubah kembali wujudnya menjadi padi atau jagung, sehingga Hibowi atau Sibowi artinya Rumpun atau ilalang (alang-alang) yang menyerupai padi.



3. Perkembangan Masyarakat

          Mereka TO-HILONGA atau TO-HIBOWI, pada masa itu hidup rukundan damai, serta membuka diri dengan masyarakat dari luar lingkungan mereka. Dari kehidupan mereka dahulu terisolir yang hanya bergaul dengan lingkungan sendiri, kini mereka membuka diri dengan masyarakat luar yaitu MBULAVA dan masyarakat SIDIRU, masyarakat KASUTA danmasyarakat HIGI (Sigi) yang merupakan pecahan dari rumpun keluarga mereka serta masyarakat lainnya. Mereka menjalin hubungan baik dan meningkat menjadi hubungan perkawinan (hubungan pertalian darah), sehingga kita berada di Mbulava dan Sidiru (kini sibalaya) dan kuasata (kini lambara) maka disana akan ada kita jumpai silsilah keturunan mereka dari masyarakat HIBOWI (kini Sibowi) dan sebaliknya.

          Memperhatikan perkembangan situasi dan kondisi pada saat itu, makaoleh pemerintah kolonial belanda menggunakan kesempatan melakukan interfensi atau campur tangan, maka pada tahun 1876 oleh pemerintah kolonial belanda menggangkat Ritundate sebagai pimpinan pemerintahan yang baru (sebagai kepala kampung yang pertama). Sejalan dengan itu diikuti pula dengan masuknya misi agama Kristen (Kristen BalaKeselamatan) di dua titik pemukiman yakni HIBOWI dan LOPO POBOYA dan dua pemukiman lainnya yakni Watugusu dan Lonja mereka memeluk agama Islam. Setelah berselang tidak lama, maka pergantiang kepala kampung silih berganti. 



Berikut ini nama-nama Kepala Kampung sejaktahun 1876 s.d Sekarang.

NO       NAMA                               TAHUN                    KETERANGAN

1           Ritundate                           1876 s/d 1909           Kepala Jaga

2           Uma Pilahari                     1909 s/d 1920           Kepala Jaga

3           Yumbabiaa                        1920 s/d 1925           Kepala Jaga

4           Laburitu/Balatai                1925 s/d 1927           Kepala Jaga

5           Yumbabia                          1927 s/d 1940           Kepala Jaga

6            Pakubahi                          1940 s/d 1942           Kepala Jaga

7          Daeng pasau                      1942 (2 minggu)       Kepala Kampung

8          Tandesuli                            1942 s/d 1944          Kepala Kampung

9          Susagimpu                          1944 s/d 1948          Kepala Kampung

10        Torondate                           1948 s/d 1950          Kepala Kampung

11        Susagimpu                          1950 s/d 1955          Kepala Kampung

12        Pariginja                             1955 s/d 1961          Kepala Kampung

13        Latunisi                              1961 s/d 1963          Kepala Kampung

14        Latoni                                 1963 s/d 1964          Kepala Kampung

15        Datu Jawa                          1964 s/d 1968          Kepala Kampung

16        Djamaludin Lacindara       1968 s/d 1973          Kepala Desa

17        Yalinusi Lebe                    1973 s/d 1988           Kepala Desa

18        Abd. Rahim                       1988 s/d 1991           Kepala Desa

19        Abd. Munir Lamakarate   1991 s/d 1993            Kepala Desa

20        Maulidin Asri                    1993 s/d 1999          Kepala Desa

21        Ishak L.Hi. Saini               1999 s/d 2005         Kepala Desa

22        KamaludinL.Rimbabibo    2005 s/d 2011          Kepala Desa

23        Asman Lasisa                     2011 s/d 2016          Kepala Desa


۞ الحمد لله ربّ العٰلمين ۞

-----------------------------------------------------------------------

0 comment:

Posting Komentar

۞ PETA LOKASI Rumahku ۞
۞ MEDIA - SOSIAL ۞