Sejarah Desa KALEKE
Desa Kaleke merupakan salah satu
desa tertua di Kecamatan Dolo Barat. Nama ‘Kaleke’ diambil dari salah satu
jenis rumput yang banyak tumbuh di wilayah desa ini yang disebut dengan rumput
Malekei. Desa Kaleke saat itu masih hidup berkelompok dengan berpindah-pindah
dari satu tempat ke tempat yang lain.
Desa Kaleke sebelumnya bernama
Sigampa yang berada di sebelah Timur Sungai Palu. Dikarenakan saat itu sering
terjadi pertempuran antar desa yakni Desa Bora dan Desa Pakuli, maka masyarakat
Desa Sigampa berpindah ke Desa Kaleke. Pada waktu masyarakat Kaleke pindah di
wilayah Kaleke, terjadi pula pertempuran dengan rumpun Topo Inde. Pertempuran
ini dimaksudkan untuk membantu masyarakat Pewunu yang dikejar oleh Topo Inde.
Pertempuran tersebut dimenangkan
oleh masyarakat Kaleke. Sebagai rasa terima kasih dari masyarakat Pewunu, maka
dihadiahkan wilayah yang cukup luas sebagai tempat tinggal dan bercocok tanam
yang kemudian dikenal dengan nama Desa Kaleke hingga saat ini.
Pada dasarnya tidak ada
keterangan yang pasti kapan berdirinya Desa Kaleke. Pada waktu kerajaan Sigi
Dolo berdiri, Desa Kaleke berkembang menjadi salah satu desa “Kota Pitunggota”
yang meliputi Desa Kotarindau, Kotapulu, Pesaku, Pulu, Baluase, dan Desa
Bangga. Dahulu Desa Kaleke wilayahnya sangat luas meliputi Rarampadende, Maku,
dan sebagian wilayah Desa Tulo. Karena perkembangannya, Desa Rarampadende,
Maku, dan Desa Tulo berdiri sendiri menjadi desa definitif sendiri.
Kondisi Geografis dan Demografis Desa
Secara geografis, Desa Kaleke merupakan salah satu dari 12 wilayah yang ada
di wilayah Kecamatan Dolo Barat yang mempunyai luas 1.444.000 M2. Sebelah Utara
Desa Kaleke berbatasan dengan Desa Pewunu, sebelah Selatan berbatasan dengan
Desa Rarampadende, sebelah Timur dengan Desa Maku, sebelah Barat dengan Desa
Balumpewa dan Kaluku Tinggu. Desa Kaleke mempunyai iklim yaitu musim kemarau
dan musim penghujan, dengan kelembapan udara yang cocok untuk daerah pertanian.
Desa Kaleke mempunyai 3 (tiga) dusun, yaitu Dusun 1 Kaleke berada di Kasolana,
Dusun 2 Kaleke berada di Wera, dan Dusun 3 Kaleke berada di Matayona.
Sumber : DISINI
Desa Wisata Kampung Merah Putih
Kampung Merah Putih atau nama lain dari Desa Kaleke merupakan salah satu
desa yang bertempat di Kecamatan Dolo Barat, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi
Tengah. Desa Kaleke berjarak 15 Km dari Bandar Udara Mutiara SIS Al-Jufrie.
Secara Geografis, Kaleke berada di tengah Wilayah Kabupaten Sigi sehingga
Kaleke sangat strategis untuk dijadikan sebagai titik kumpul. Selain itu, Desa
Kaleke berbatasan dengan 4 desa di Kecamatan Dolo Barat. Di sebelah Utara
berbatasan dengan Pewunu, sebelah selatan berbatasan dengan Rarampadende,
sebelah timur berbatasan dengan Maku, dan sebelah barat berbatasan dengan
Balumpewa
Kaleke juga memiliki ratusan sumber mata air dan pertanian yang melimpah
sehingga Pada masa menanam dan memanen padi, orang-orang dapat menyaksikan
kearifan lokal (Nokololio dan Novunja) sebagai salah satu Identitas Indonesia.
Juga terdapat Maestro Seni budaya, pengrajin parang/suvenir, serta pembuat alat
musik tradisional Kaili.
Kaleke merupakan desa bersejarah yang banyak melahirkan tokoh-tokoh pejuang
kemerdekaan. Oleh karena itu, selain pernah menjadi Ibu Kota terakhir Kerajaan
Dolo, juga sebagai tempat pengibaran Bendera Merah Putih pertama di lembah Palu
(Kaili) pada masa penjajahan serta terdapat Makam pahlawan Nasional Indonesia
"Tombolotutu". Bahkan, peninggalan prasejarah serta jejak sejarah
peradaban Nusantara bisa ditemukan di Kampung Merah Putih, Desa Kaleke.
Diksi Kampung Merah Putih tidak hanya dimaknai sebatas simbol warna saja
tetapi sudah menjadi DNA di Desa Kaleke yang akan ditemukan ketika sudah
mendatangi atau berkunjung secara langsung. Berdiri di tempat yang sama namun
berada di benua yang berbeda. Orang-orang juga akan merasakan bagaimana berada
di antara 2 dimensi Kebudayaan air dan tanah yang masih menyisakan
peninggalan-peninggalan dari masa megalitikum hingga Dinasti Song dan Qing.
Sumber : DISINI
0 comment:
Posting Komentar